Masjid Afghanistan Di Bom Saat Salat Jumat Puluhan Orang Tewas 2019
Masjid Afghanistan di bom Setidaknya 62 orang tewas dan puluhan luka-luka dalam pemboman selama shalat Jumat di sebuah masjid di Afghanistan.
Kekuatan ledakan pada insiden di provinsi Nangarhar yang menghancurkan atap masjid, disebut sejumlah saksi.
Masjid Afghanistan Di Bom Saat Salat Jumat Puluhan Orang Tewas
Sejauh ini belum ada klaim tanggung jawab atas serangan itu
- Puluhan orang tewas terinjak-injak Syiah Asyura di Karbala dalam rangka memperingati
- "Kami berharap bahwa kita mati" - Kisah dua pasangan yang telah selamat dari bom bunuh diri hari ISIS pernikahan
- Pemerintah Afghanistan meminta angkatan bersenjata mengawal masjid menyusul serangan agama
- survei eksklusif : Beberapa peneliti Irak melacurkan anak perempuan tak berdaya dalam skema "kawin kontrak"
Attaullah Khogyani, juru bicara gubernur provinsi, mengatakan bahwa ledakan itu menewaskan 62 orang dan melukai 36 lainnya. Semuanya adalah orang beriman sedang melakukan salat Jumat.
Masjid ini terletak di lingkungan Haska Mina, sekitar 50 kilometer dari ibukota provinsi, Jalalabad.
Saksi mengatakan ia mendengar ledakan kuat, diikuti dengan atap masjid runtuh.
Berdasarkan halaman berita Afghanistan, Tolo News, dianggap sejumlah bahan peledak yang digunakan.
"Itu memilukan, saya melihat dengan mata saya sendiri," kata mantan agen suku Malik Gul Mohammadi Shinwari, mengatakan berita Reuters.
petugas polisi setempat, Tezab Khan, mengatakan ia mendengar suara Mullah khotbah tetapi "suaranya tiba-tiba dibungkam oleh ledakan."
"Ketika saya tiba di tempat kejadian, orang mencoba untuk menarik tubuh dan terluka terkena atap masjid," tambahnya.
Sohrab Qaderi, anggota dewan provinsi Nangarhar, memperingatkan jumlahnya bisa meningkat karena orang-orang "mencoba untuk keluar tubuh dari reruntuhan."
pemboman belum jelas. Taliban membantah mereka bertanggung jawab.
Kedua-dua kumpulan Taliban dan ISIS yang dikenali untuk menjadi aktif di rantau ini.
Ledakan itu terjadi sehari setelah PBB mengatakan jumlah korban kematian warga sipil di Afghanistan pada musim panas ini mencapai taraf yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga : Agen Judi Sicbo Online Terbaik 2019
Menurut PBB, sebanyak 1.174 orang tewas antara Juli dan September, periode kuartal paling mematikan sejak PBB melakukan pencatatan 10 tahun lalu.
Data PBB juga mengungkap bahwa 41% dari korban tewas sejak Januari adalah perempuan dan anak-anak.
Pasukan antipemerintah, kata PBB, merupakan pihak yang bertanggung jawab atas kematian warga sipil sejak permulaan 2019.
Sementara itu, kajian BBC yang berupaya mendokumentasikan setiap pembunuhan pada Agustus menemukan seperlima korban tewas adalah warga sipil
Yang menggunakan metodologi berbeda dengan PBB, juga menemukan bahwa selalu ada orang yang tewas akibat konflik setiap hari pada Agustus. Jumlah ini mencakup milisi, prajurit, dan warga sipil.